Pengalaman di Bangku Kuliah

Salam, Perkenalkan Nama Saya Gustan Irfandi anak pertama dari 6 bersaudara ,saya akrap dan terbiasa di panggil Agus. Saya bukan penulis apalagi merangkai bahasa hehe...cuman Saya ingin sedikit curhat mengenai pengalaman saya pribadi sejak mulai duduk di bangku sekolah hingga saat ini. Tujuan saya untuk berbagi pengalaman ini tiada lain hanya semata mata karna niat yang baik ingin berbagi pengalaman.
Saya pribadi hidup dari keluarga yang kurang mampu, bukan orang kaya namun demikian saya tetap bangga dan bangga terhadap kedua orang tuaku yang selama ini terus memberikan motivasi dan dorongan kepada Anak- anaknya untuk tetap sekolah dan tetap belajar berusaha. Agar bisa juga jadi orang yang sukses.
Sejak dari bangku Sekolah Dasar SD saya suda terbiasa berpisah dengan Ibu Bapak dan Adik- adik Walaupun mungkin pulang  ke Rumah 2 atau 4 kali setahun. Sejak kecil cita-citaku ingin keliling keluar Negri, kuliya keluar Negri, punya Usaha sendiri dan membahagiakan ortu. Cita- cita kuliah di luar Negri sebrang terwujud walaupun hanya sampai D3 berhenti di karenakan faktor biaya, Sejak kuliah yang ada dipikiranku hanya bisniss ,ditambah lagi beban pikiran, biasalah pikirin anak orang hehe....selain itu saya memikirkan ortu dan adik adikku yang masih sekolah, kalau menghitung biaya kuliyaku dan biaya sekolah adik adikku orang tuaku kemungkinan tidak sanggup membiayai kami ber berlima. Sehingga waktu itu disamping kuliya saya sempatkan diri untuk melamar kerja sambilan di salah satu restaurant Rumah Sakit dan akhirnya saya di terimah. Walaupun gajinya tidak begitu gede bilah dirupiakan sebesar Rp 4 juta 300/ bulan namun setidaknya bisa membantu sedikit biaya kuliah aku setidaknya saya bisa membeli buku dan perlengkapan kuliah lainnya, namun betapa sedihnya ketika bekerja sambil kuliah terkadang saya kerja malam pulang jam 4 subuh saat bekerja tidak ada kata duduk/ istirahat apalagi merokok kemudian masuk kuliya jam 8 pagi terkadang kuliah sampai sore kemudian malam kerja lagi , begitulah seterusnya,
cape kan?  Terkadang persiapan belajar/ presentase hanya waktu subuh, Ujian pun sama, terkadang saya kesulitan dalam belajar , tapi begitulah semua adalah perjuangan. Sampai beberapa bulan akhirnya suatu hari saya di curigai oleh keamanan/ security kampus kebetulan saya tinggal di asrama kampus saya selalu pulang malam/ subuh dan waktu itu terkadang saya di laporkan oleh pimpinan kampus dan waktu itu saya dilarang bekerja lagi karena beranggapan tidak fokus kuliah, dan akhirnya saya cuman dapat bekerja saat libur panjang ataupun sabtu dan minggu . Begitulah yang kualami saat kuliah . Singkat cerita setelah D3 ku selesai saya mendaftarkan diri  lagi di salah satu universitas untuk lanjutan ke S1 karna kebetulan program yang saya ambil hanya program D3 yang juga tidak jauh dari kampus sebelumnya tapi rupanya saat itu saya tidak terimah di karnakan harus melunasi uang pendaftaran yang saya anggap memang begitu mahal. Akhirnya saya mengambil keputusan untuk kembali ke Indonesia dan berniat untuk melanjutkan kuliah ke Jakarta tapi ternyata sampai saat ini masih terkendala biaya. Hehe....ya....cuman bisa bersabar mudah- mudahan ada hikmanya, Setelah  dari Negri sebrang saya pulang ke Sul- Sel 20 hari di rumah kemudian berangkat ke Jakarta dengan tujuan mendafrar kuliah untuk lanjutan ke  S1 namun nyatanya uang yang saya persiapkan tidak mencukupi uang pendaftaran akhirnya saya mencobah menganjukan proposal untuk biaya tambahan kuliah saat itu tapi ternyata tidak berhasil saya hubungi kedua ortuku ternyata biaya tidak cukup untuk melanjutkaN kuliah dan saat itu saya
Mengharapkan  bantuan biaya
dari ke 2 saudara adikku yang bekerja di salah satu prusahaan Dialah yang selama ini selalu membantu saya kakaknya dan juga membantu adik2kku yang masih sekolah Tapi pada saat itu ketika saya menyebutkan biaya kuliah sekitar sebesar Rp 40 juta untuk melanjutkan kuliah sepertinya adikku tidak sanggup. Dan akhirnya saya berpikir untuk memutuskan berhenti kuliah sementara waktu walaupun niatku suatu saat nanti saya dapat melanjutkan kembali ketika biaya mencukupi.
Terustrang jujur, saya terkadang meneteskan air mata terharu kepada adik2kku jutru saya bertanggunag jawaB membantu mereka malah jadi sebaliknya bahkan salah satu di antara mereka berhenti sekolah di karnakan ortuku tidak sanggup membiayai sekolah kami berlima. Namun apa boleh buat keadaan yang memaksa tapi saya selalu berusaha dan berdoa mudah2n saya, adik adikku dan juga kedua ortuku tetap bisa bersabar, tetap semangat dan bisa sukses suatu saat nanti Amin....
Walaupun saya belum mendapatkan gelar sarjana namun bukan berarti saya berhenti begitu saja selalu tegar untuk tetap berusaha dengan modal pengalaman saya tetap semangat walaupun hanya D3 saya berani melamar kerja yang mungkin gelar S1 belum cukup, Semua karna modal nekat, semangat dan keberanian, itulah saya ( maaf bukan sombong ) orang yang selalu ingin mencobah sesuatu yang mungkin sebagian teman menganggap sulit untuk di lakukan, namun pastinya kita jangan menyerah sebelum memcobah dan berusaha, masalah gagal atau tidak tuhan yang menentukan. Saya tidak perna bosan melamar kerja dari beberapa perusahaan PT yang ada di Jakarta dari Jakarta selatan ,barat, utara sampai yogyakarta saya lamar walaupun hanya menggunakan Jasa angkot, bis, metrominy dan kopaja saya tetap semangat, dari pagi hingga sore hari terkadang menghabiskan waktu hanya sekedar training dan interview walaupun Saya gagal dan belum berhasil mendapatkan pekerjaan yang cocok bagi saya namun semua itu saya anggap adalah pengalaman. Kalau kata Pak Luwis ( salah satu motivator )" tidak ada orang besar yang tidak perna gagal Jutru karena sering gagal  berani gagal, akhirnya mereka terlalu ahli di bidangnya sampai mereka sukses.
Saat ini walaupun bukan bidang saya namun saya belajar berbisnis di bidang kuliner dengan harapan suatu saat nanti saya dapat kembangkan Semua karna pengalaman. Begitulah sobat sedikit pengalamanku mudah2n bisa bermamfaat bagi saya dan juga teman teman yang tetap semangat untuk sukses.
Tetap semangat!!